Rabu, 10 November 2010
Cara mencuri yang baik dan benar
Setelah meluapkan kekesalan di Rumah COklat akhirnya emosi saya sedikit reda setelah apa yang diperbuat oleh ustad berbaju serba putih. Tapi pulang dari sana saya mengalami kejadian unik lagi. Tepat di depan mata saya sekitar 5 (lima) meter di depan saya melihat sebuah tindakan criminal yaitu penjambretan oleh dua orang pria menggunakan motor khusus penjambret yaitu RX-King sedang berusaha mengambil sebuah tas milik seorang wanita di depan NAV Karaoke di Jogjakarta. Saya kurang tahu nama jalannya apa,karena saya baru pertama kali melewati jalan itu. Wanita itu berusaha mempertahankan tasnya dan akhirnya kalah sehingga terjatuh kemudian penjambret ini berusaha melarikan diri. Sempat kepergok warga namun,ketika sudah dekat warga saya rasa ada yang aneh sehingga penjambret dapat melarikan diri. Padahal saya rasa jarak warga yang jumlahnya memang tidak terlalu banyak seharusnya dapat menjangkau penjambret itu karena saat itu motor penjambret itu sedikit ngadat. Sepertinya ada yang aneh dalam hal itu. Akhirnya kami yang waktu itu berlima turun untuk menolong wanita itu. Saya menyingkirkan motornya ke pinggir jalan. Ketika teman saya parkir ada seseorang yang mau meminjam motor kami yang akan dipergunakan untuk mengejar penjambret itu. Namun oleh teman saya ditolak dengan alasan motornya tidak kuat untuk mengejar motor dengan kecepatan. Setelah membawa korban ke pinggir sambil melihat kondisinya,kami pun pamit pulang. Tak disangka hanya beberapa meter dari situ kami melihat motor penjambret itu sedang dituntun menuju pos satpam di sebuah universitas. Kami pun berbalik arah saya berdua ikut masuk ke pos satpam itu sedangkan tiga orang teman saya lain kembali ke tempat kejadian untuk membertahu orang-orang di sana bahwa kami berhasil menangkap pelakunya. Dengan sedikit rasa takut saya masuk dan berbicara dengan para pelaku tadi. Seseorang berbicara sedikit memlas kepada kami bahwa dia mengakui semua perbuatannya dan dia mau bertanggung jawab. Tapi dia mengelak disebut menjambret,dia sebenarnya hanya menabrak dan karena takut dikeroyok massa makanya dia melarikan diri. Setelah teman saya datang membawa korbannya ternyata terdapat ornag yang mengenal para pelaku itu. Orang itu adalah orang yang ingin meminjam motor kami untuk mengejar pelaku penjambretan tadi. Untung di sana terdapat intel yang sedang berpatroli sehingga masalah ini dibawa ke kantor. Setalah di jalan baru kami sadar modus dari penjambretan ini. Begini ketika mereka menjambret lalu berusaha melarikan diri dari awal ada orang yang menjadi provokator untuk mengejar penjambret orang itu adalah orang yang mau meminjam motor kami tapi ketika motor ini ngadat orang ini melambat langkahnya untuk memberi kesempatan para penjambret melarikan diri otomatis karena provokatornya diem orang-orang di belakangnya pun memperlambat langkahnya. Kemudian orang ini mau memimjam motor kami, dengan alasan mau mengejar pelakunya. Kalau saja kami memberikan pasti para penjambret ini serasa menyelam sambil minum air. Pasti motor kami akan langsung dilarikan olehnya. Ketika kami memberitahu bahwa kami telah menangkap pelakunya orang itu dengan terang-terangan mengakui bahwa pelaku-pelaku itu adalh temannya. Dan dia berani mengatakan bahwa temannya adalah orang baik-baik dan dia berani menjaminnya. Untung aja ada seornag intel yang bersifat netral sehingga kejadian ini diproses ke kantor polisi. Karena dilihat dari kondisi motornya yang sudah pretelan saya yakin orang-orang itu dari awal memang berniat menjambret. Padahal awalnya saya sedikit percaya bahwa dia hanya menabrak dan berusaha kabur untuk menghindari keroyokan massa. Beginilah salah satu modus criminal yang terjadi di jalanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar