Kamis, 11 November 2010

Tips Nyolong Jemuran


Kita tahu gan bahwa Krisis global yang melanda dunia sekarang ini, akan menyebabkan krisis moneter di semua negara dunia dan hal ini menyebabkan meningkatnya tindakan kejahatan, baik secara keren atau bodoh

Contoh kerennya adalah korupsi dan illegal logging yang menyebabkan dunia makin kacau balau, contoh bodohnya adalah maling kedondong, maling ayam atau lain-lain. Gue lebih suka kalo kejahatan di Indonesia cuma kejahatan bodoh aja, tapi kok maling ayam kalo ketahuan, malingnya bisa sampe tewas gitu dihajar orang-orang, sedangkan korupsi mah kagak pernah gitu gue rasa.

Gue dah pernah gitu ngomong sama Mentri Transportasi (gue rasa ga da hubungannya gitu). okedeh gue ngaku gue bohong, gue pernah ngomong gitu sama Menteri Pencurian dan Lain-Lain. Omongonnya kaya kayak gini:

Gue : selamat siang bos!
Mentri Pencurian dan Lain-Lain (ML) : oke broder!
Gue : gimana kabar ?
ML : lupa gue
gue : loh ? ambeyen lu ye.?
ML : amnesia bodoh
gue : oiya. eh y, gimana ne tentang penjahat yang menangani kasus kejahaan kelas keren.?
ML : yaudah, gue serahin kasusnya ke elo aja del (Nama Gue FADEL <<< baca )
gue : beneran ? kalo gue di tabok massa gimana.?
ML : lari aja.

Gue baru tahu bahwasanya ML itu adalah temen gue. Gue emang ngalami penyakit aneh Selalu-Liat-Orang-Waras-Itu-Adalah-Mentri gue singkat aja KOMNASHAM. Emang ga nyambung, biarin aja KAN GUE YANG BUAT YAAA SUKA-SUKA GUE. hehehe. Jadi intinya gue dah dapet ijin sama yang namanya ML, gue boleh ngasi tips aneh apa aja yang penting jangan ngasi tips kejahatan keren. gue paling anti kejahatan keren. 

udah siap tuh intronya gue buat sepayah mungkin dengan segenap tenaga yang ada pada tangan gue dan gue terus berusaha menahan boker gue walaupun gue lagi ngga pengen boker.

1. Pastikan rumah korban bukan rumah polisi.
2. Pastikan anda memakai sabuk keselamatan dan telah berbunyi "KLIK".
3. Pastikan korban anda menjemur pakaian (Jika tidak, anda akan repot).
4. Pastikan pakaian yang anda colong, cocok dengan anda. Bisa dicoba di kamar pas tapi ingat MAX 2 PCS.
5. Pastikan anda siap lahir batin.
6. Jangan lupa berdo'a agar sukses dan tidak kena hajar massa.
7. Jangan colong pakaian rumah orang tua anda.
8. Pastikan pakaiannya tidak basah agar tidak ketahuan jika berada dalam tas.
9. Jangan colong jemuran di dalam Mall karena disana jarang ditemukan jemuran.
10. Usahakan anda menyiapkan satu buah mobil atau sebuah motor agar bisa lari cepat. yang penting jangan pake unta karena ga ada disini.
11. Jangan sekali-kali anda meminta izin pada korban untuk nyolong jemuran.
12. Jangan makan somay atau batagor ketika melakukan aksi bejat.
13. Kalo ketahuan, pasrah saja lah.
14. Kalo di bogem, berusahalah lari (ya iyalah!!)
15. Ketika di kejar massa janganlah menelpon polisi lalu mengucapkan "Pakpol, tolong saya, saya dikejar massa karna nyolong jemuran". gue rasa itu bukan ide yang bagus.

--That's all folks--

Rabu, 10 November 2010

Cara mencuri yang baik dan benar

Setelah meluapkan kekesalan di Rumah COklat akhirnya emosi saya sedikit reda setelah apa yang diperbuat oleh ustad berbaju serba putih. Tapi pulang dari sana saya mengalami kejadian unik lagi. Tepat di depan mata saya sekitar 5 (lima) meter di depan saya melihat sebuah tindakan criminal yaitu penjambretan oleh dua orang pria menggunakan motor khusus penjambret yaitu RX-King sedang berusaha mengambil sebuah tas milik seorang wanita di depan NAV Karaoke di Jogjakarta. Saya kurang tahu nama jalannya apa,karena saya baru pertama kali melewati jalan itu. Wanita itu berusaha mempertahankan tasnya dan akhirnya kalah sehingga terjatuh kemudian penjambret ini berusaha melarikan diri. Sempat kepergok warga namun,ketika sudah dekat warga saya rasa ada yang aneh sehingga penjambret dapat melarikan diri. Padahal saya rasa jarak warga yang jumlahnya memang tidak terlalu banyak seharusnya dapat menjangkau penjambret itu karena saat itu motor penjambret itu sedikit ngadat. Sepertinya ada yang aneh dalam hal itu. Akhirnya kami yang waktu itu berlima turun untuk menolong wanita itu. Saya menyingkirkan motornya ke pinggir jalan. Ketika teman saya parkir ada seseorang yang mau meminjam motor kami yang akan dipergunakan untuk mengejar penjambret itu. Namun oleh teman saya ditolak dengan alasan motornya tidak kuat untuk mengejar motor dengan kecepatan. Setelah membawa korban ke pinggir sambil melihat kondisinya,kami pun pamit pulang. Tak disangka hanya beberapa meter dari situ kami melihat motor penjambret itu sedang dituntun menuju pos satpam di sebuah universitas. Kami pun berbalik arah saya berdua ikut masuk ke pos satpam itu sedangkan tiga orang teman saya lain kembali ke tempat kejadian untuk membertahu orang-orang di sana bahwa kami berhasil menangkap pelakunya. Dengan sedikit rasa takut saya masuk dan berbicara dengan para pelaku tadi. Seseorang berbicara sedikit memlas kepada kami bahwa dia mengakui semua perbuatannya dan dia mau bertanggung jawab. Tapi dia mengelak disebut menjambret,dia sebenarnya hanya menabrak dan karena takut dikeroyok massa makanya dia melarikan diri. Setelah teman saya datang membawa korbannya ternyata terdapat ornag yang mengenal para pelaku itu. Orang itu adalah orang yang ingin meminjam motor kami untuk mengejar pelaku penjambretan tadi. Untung di sana terdapat intel yang sedang berpatroli sehingga masalah ini dibawa ke kantor. Setalah di jalan baru kami sadar modus dari penjambretan ini. Begini ketika mereka menjambret lalu berusaha melarikan diri dari awal ada orang yang menjadi provokator untuk mengejar penjambret orang itu adalah orang yang mau meminjam motor kami tapi ketika motor ini ngadat orang ini melambat langkahnya untuk memberi kesempatan para penjambret melarikan diri otomatis karena provokatornya diem orang-orang di belakangnya pun memperlambat langkahnya. Kemudian orang ini mau memimjam motor kami, dengan alasan mau mengejar pelakunya. Kalau saja kami memberikan pasti para penjambret ini serasa menyelam sambil minum air. Pasti motor kami akan langsung dilarikan olehnya. Ketika kami memberitahu bahwa kami telah menangkap pelakunya orang itu dengan terang-terangan mengakui bahwa pelaku-pelaku itu adalh temannya. Dan dia berani mengatakan bahwa temannya adalah orang baik-baik dan dia berani menjaminnya. Untung aja ada seornag intel yang bersifat netral sehingga kejadian ini diproses ke kantor polisi. Karena dilihat dari kondisi motornya yang sudah pretelan saya yakin orang-orang itu dari awal memang berniat menjambret. Padahal awalnya saya sedikit percaya bahwa dia hanya menabrak dan berusaha kabur untuk menghindari keroyokan massa. Beginilah salah satu modus criminal yang terjadi di jalanan.

Rabu, 03 November 2010

Youth Pledge

Youth Pledge event October 28, 1928 Congress of Youth II - One of the Fatherland, the Nation and Language

Historical events or swear an oath Pemoeda Youth is an acknowledgment of the Indonesian Young who pledged one homeland, one nation and one language. Youth Oath was read on October 28, 1928 the formulation of density-Pemoedi Pemoeda or II Indonesian Youth Congress, which until now annually commemorated as Youth Pledge Day.


Second Youth Congress held three sessions in three different places by the organization's Student Association of Indonesian Students (GN), which consists of students from all parts of Indonesia. The Congress was attended by various representatives of youth organizations namely Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Bond Islamieten Jong, Jong Ambon, etc. as well as observers from the youth Tiong Hoa like Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang and Tjoi Djien Kwie.


The contents of the Youth Pledge Results From the Second Youth Congress:


FIRST: We are sons and daughters of Indonesia, confesses Bertoempah Blood Satoe Jang, Tanah Indonesia. (Our Prince and Princess of Indonesia, Confessing Bertumpah Blood of the One, the Land of Indonesia).


KEDOEA: We are sons and daughters of Indonesia, confesses Jang Satoe nation, the Indonesian nation. (Our Prince and Princess of Indonesia, the nation Confessing the One, the Indonesian nation.)


THIRD: We are sons and daughters of Indonesia, Bahasa Mendjoendjoeng unity, Indonesian. (Our Prince and Princess of Indonesia, Respect Language Association, Indonesian).







In the event that the historic oath young man played the national anthem of Indonesia for the first time created by the WR Soepratman. Lagu Indonesia Raya was first published in 1928 in the print media newspaper Sin Po by including text that asserts that the song is the national anthem. The song was banned by the colonial Dutch East Indies, but the youth still continue to sing it.

If we want to know more about the many things about us can menunjungi Youth Pledge Youth Pledge Museum located in the Secretariat Building PPI Jl. 106 Kramat Raya, Central Jakarta. The museum has major collections such as the original violin owned by Wage Rudolf Supratman that created the national anthem Indonesia Raya and photographs of historic Youth Pledge event October 28, 1928 is a milestone in the history of Indonesian youth movement.